Dengan sejuta maaf dan sembah takjim pada Pendiri Bangsa tercinta 1945 aku berkata:
Ganti saja Pancasila
Nyatanya faktanya sila Indonesia tak lagi lima
Tertinggal dua atau satu sila saja
Bisa jadi hanya sila kesatu, meski tidak Esa
Nyatanya: seakan Tuhan menyuruh membunuh umat Tuhan yang lain?
Nyatanya: seakan Tuhan memaksa umat seagama mengusir sesamanya
Nyatanya:
Orang-orang tak berpunya, ratusan juta butuh angkutan murah,
tak jua tersedia kendaraan angkut massif
Bagaimana angkut sayuran, palawija atau dagangan bila tak ada yang mengakut?
Jangan tanya Presiden yang dipilih olehmu, jangan tanya menteri yang ditunjuk olehnya
Karena mereka tidak bodoh, tidak berani dan sedikit pengecut
dan mereka bukan karibnya Chavez, takut berdekatan dengan Castro
Ganti saja Pancasila
Apa arti Persatuan Indonesia
Nyatanya: perbedaan budaya dan adat adalah pemisahan teritorial
Nyatanya: atas nama otonomi, otoritas, dan kelola
Pemekaran kabupaten, provinsi; memakan dana merenggangkan saudara
Ganti saja Pancaila
Apa arti Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam Permusyarawaratan Perwakilan
Nyatanya: bukan hikmat apalagi bijaksana, segala kebijakan dicipta
Nyatanya: lobi, takar-timbang kepentingan segelintir,
uang dan kekuasaan jadi pemimpin,
pastinya bukan musyawarah
Ganti saja Pancasila
Apa ada Kemanusiaan yang adil dan beradab di sini
Nyata dan fakta:
Setiap bulan saudaraku terusir dari rumah tinggalnya
Bukan oleh penjajah Belanda, Jepang, tapi oleh Satpol PP, bangsa sendiri,
sama warna kulitnya, sama-sama makan nasi
Ganti saja Pancasila
Biar anak-anak, remaja dan orang dewasa tahu,
Indonesia adalah Negara Kapitalis berTuhan, berzakat tiap tahun, berkorupsi tiap bulan
Ganti saja Pancasila
Biar anak-anak, remaja dan semua orang dewasa paham,
Pancasila sudah diubah oleh mentri-mentri, anggota-anggota DPR
menjadi berdasar Pasar, berdasar investasi, berdasar pengusaha
tak peduli Rakyat
Ganti saja Pancasila
Biar anak-anak, remaja dan orang dewasa mudah serap, belajar ideologi baru,
banyak contoh banyak aplikasi:
Marsinah dibunuh, Munir dibunuh, rakyat ditindas rumah tergusur, pasar tradisional mati,
mal-mal dibangun, warung-warung tidak laku, indomaret-alfamaret merangsak merajalela
Itulah dasar negara Indonesia baru, dasar negara Kapitalis-birokrat, berbalut otoriter nan santun
percaya pada Tuhan, menTuhankan uang
Ganti saja Pancasila
Bhineka Tunggal Ika, hampir hilang makna
Soeharto sukses manunggal keseragaman
kini DPR dan pemerintah siap lahirkan
Undang-undang berpihak ‘kesucian’ dan ‘kepedulian’
yang belum tentu Indonesia, belum tentu Nusantara
Ya, silahkan Ganti saja Pancasila dengan Panca-pancaan baru, dasar negara baru, sila: berlambang Garuda dengan lima simbol Dollar, Huruf Arab, Mobil Mercedes, dan Sekolah Swasta