Kamis, 13 November 2008

satu by sutardji colzoum bachri

kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmu
ke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutku
jika tanganmu tak bisa bilang tanganku
kuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmu
jika lidahmu tak bisa mengucap lidahku
kuterjemahkan lidahku ke dalam lidahmu
aku terjemahkan jemariku ke dalam jemarimu
jika jari jemarimu tak bisa memetikku
ke dalam darahmu kuterjemahkan darahku
kalau darahmu tak bisa mengucap darahku
jika ususmu belum bisa mencerna ususku
kuterjemahkan ususku ke dalam ususmu
kalau kelaminmu belum bilang kelaminku
aku terjemahkan kelaminku ke dalam kelaminmu

daging kita satu arwah kita satu
walau masing jauh
yang tertusuk padamu berdarah padaku

1 komentar:

  1. ini bukan puisi aneh, tapi inilah seni puisi..
    aku suka.. menurutku ini menyatakan betapa dulu raga kita dan ibu menyatu. ketika dia bernapas, kita bernapas, ketika dia makan, kita makan, ketika dia minum kita minum, darahnya mengalir di darah kita..
    lalu bait yg terakhir menunjukkan betapa kuat ikatan batin antara ibu dan anak..
    i really like it..
    sajak2 sutardji selalu penuh misteri namun terasa kuat di dlm emosi..
    d^_^b

    BalasHapus