Sabtu, 18 April 2009

puisi beneran VS puisi parodinya

ini penggalan puisi dari AADC:

kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi… sepi.. dan sendiri aku benci
aku ingin bingar… aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri

pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam
jaring laba laba belang di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera

atau aku harus lari ke hutan
lalu ke pantai…

dan yang ini adalah parodinya:

kulari ke hutan, ketemu monyet
kulari ke pantai, ketemu cumi-cumi
benci.. benci aku dengan sendiri

aku ingin ke pasar, ke pasar lagi
trus mampir ke RRI

pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar gaduh sampai mengaduh
piring.., mangkoknya jangan, itu buat ibu
ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang
di tembok kantin depan kelasku
mata indah bola ping pong
ke pantai yuk donnn…

pesannya: hidup ngga usah terlalu serius

Tidak ada komentar:

Posting Komentar